Penilaian Resiko Pengendalian dan Pengujian Sistem Pengendalian Internal Pemerintahan (SPIP)



Penilaian Risiko
Penilaian risiko untuk laporan keuangan merupakan identifikasi dan analisis manajemen terhadap risiko-risiko yang relevan terhadap penyusunan laporan keuangan sesuai dengan PABU. Contoh jika suatu perusahaan sering menjual produk dengan harga di bawah biaya persediaan karena adanya perubahan teknologi yang sangat pesat, sangat penting bagi perusahaan untuk menerapkan pengendalian yang tepat untuk mengatasi risiko lebih saji persediaan. Penilaian risiko manajemen berbeda namun berhubungan erat dengan penilaian risiko yang dilakukan auditor. Sementara manajemen menilai risiko sebagai suatu bagian dalam perancangan dan pelaksanaan pengendalian internal untuk meminimalkan kesalahan dan kecurangan, auditor menilai risiko untuk menentukan bukti audit yang diperlukan. Jika manajemen secara efektif menilai dan menangani risiko, biasanya auditor akan mengumpulkan lebih sedikit bukti dibandingkan jika manajemen gagal untuk mengidentifikasikan atau menangani risiko-risiko yang signifikan.
Auditor mendapatkan pengetahuan mengenai proses penilaian risiko manajemen melalui kuesioner dan diskusi dengan manajemen untuk mengetahui bagaimana manajemen mengidentifikasikan risiko-risiko yang relevan dengan pelaporan keuangan, mengevaluasi risiko-risiko yang signifikan dan kemungkinan terjadinya, serta menentukan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk menangani risiko tersebut.

Penetapan Risiko Pengendalian
Proses penilaian efektivitas rancangan dan pengoperasian kebijakan dan prosedur SPI suatu perusahaan dalam rangka mencegah dan mendeteksi salah saji material LK.

Menilai Risiko Pengendalian/Pengujian Pengendalian
Menilai risiko pengendalian merupakan suatu proses mengevaluasi efektivitas pengendalian intern suatu entitas dalam mencegah atau mendeteksi salah saji yang material dalam laporan keuangan.
Langkah-langkah dalam proses penilaian:
1.      Mempertimbangkan pengetahuan yang diperoleh dari prosedur untuk memperoleh suatu pemahaman.
2.      Mengidentifikasi salah saji potensial.
3.      Mengidentifikasi pengendalian yang diperlukan.
4.      Melaksanakan pengujian pengendalian.
5.      Mengevaluasi bukti dan membuat penilaian

Strategi untuk melaksanakan pengujian pengendalian           :
1.      Menilai risiko pengendalian berdasarkan pengendalian pemakai.
2.      Merencanakan suatu penilaian yang rendah berdasarkan pengendalian aplikasi.
3.      Merencanakan suatu penilaian risiko pengendalian yang tinggi berdasarkan pada pengendalian umum dan tindak lanjut manual

Merancang pengujian pengendalian    :
1.      Jenis bukti
Pertanyaan , pemeriksaan dokumen atau laporan, pengamatan, pelaksanaan ulang dari pengendalian, atau teknik audit berbantuan komputer.
2.      Sumber bukti
Berhubungan dengan bagaimana auditor memperoleh bukti.
3.      Ketepatan waktu bukti
Berhubungan dengan kapan bukti diperoleh dan bagian dari periode audit dimana bukti diterapkan.
4.      Keberadaan bukti lain
5.      Keputusan pemulihan staf
6.      Program audit untuk pengujian pengendalian
Keputusan auditor mengenai sifat, luas, dan waktu pengujian pengendalian bersamaan dengan pemilihan staf audit.
7.      Menggunakan auditor internal dalam pengujian pengendalian
  1. Koordinasi audit dengan auditor internal
  2. Bantuan langsung

Pengaruh Penetapan Strategi Audit Awal terhadap Penetapan Risiko
1.      Pendekatan tingkat risiko pengendalian ditetapkan maksimum:
Jika prosedur utk mendapatkan pemahaman dilakukan bersamaan dgn pengujian pengendalian, maka penetapan awal risiko pengendalian berdasarkan efektivitas operasi (penetapan risiko pengendalian lebih rendah).
Jika prosedur utk mendapatkan pemahaman tidak dilakukan bersamaandgn pengujian pengendalian, maka penetapan risiko pengendalian pada tingkat maksimum.
2.      Pendekatan tingkat risiko pengendalian ditetapkan lebih rendah
Jika pemahaman komponen SPI mendukungstrategi audit yang direncanakan, maka penetapan risiko pengendalian lebih rendah
Jika pemahaman komponen SPI tidak mendukungstrategi audit yang direncanakan, maka lihat bagaimana prosedur utk mendapatkan pemahaman.

Pengujian Pengendalian
Prosedur pengauditan yang dilakukan untuk menetapkan efektivitas perancangan dan/atau pengoperasian kebijakan dan prosedur struktur pengendalian.
Tiga Pertanyaan yang harus dijawab:
·        Bagaimana penerapan pengendalian yang sesungguhnya?
·        Apakah penerapan pengendalian dilakukan secara konsisten (sepanjang tahun)?
·        Siapa yang melaksanakan pengendalian?
  
Pengujian Pengendalian Berbarengan (Bersamaan)
Pengujian pengendalian yang dilakukan auditor bersamaan dengan kegiatan untuk mendapatkan pemahaman.
Terdiri dari prosedur-prosedur utk mendapatkan pemahaman SPI sekaligus juga menjadi bukti keefektifan suatu kebijakan atau prosedur pengendalian. Terjadi karena kesengajaan atau sebagai hasil sampingan. Bukti pengujian ini mendukung penetapan risiko tingkat pengendalian sedikit di bawah maksimum atau tinggi.

PengujianPengendalian Tambahan atau Pengujian Pengendalian Direncanakan
Ada pertanda baik dari hasil pengujian pengendalian berbarengan, maka pendekatan tingkat risiko ditetapkan maksimum dapat diturunkan menjadi pendekatan tingkat risiko ditetapkan lebih rendah, sehingga pengujian pengendalian tambahan.
Pengujian tambahan dilakukan bila auditor yakin akan memperoleh bukti tambahan utk menurunkan penetapan risiko pengendalian awal dengan syarat manfaatnya harus lebih besar daripada biaya yang harus dikeluarkan.

Perancangan Pengujian Pengendalian
Beberapa jenis pengujian pengendalian tambahan:
1.Pengajuan pertanyaan terhadap pelaksanaan tugas-tugas personil perusahaan
2.Observasi pelaksanaan tugas para personil
3.Inspeksi atas dokumen dan laporan ttg pelaksanaan pengendalian
4.Pengerjaan ulang pengendalian oleh auditor

Saat pengujian tambahan dilakukan pada periode interim (beberapa bulan sebelum akhir tahun yang diperiksa)
Luas pengujian tambahan:
a.      Semakin ekstensif, semakin banyak bukti
b.      Dipengaruhi tingkat risiko pengendalian yang direncanakan, misal jika tingkat risiko pengendalian lebih rendah, makan pengujian lebih ekstensif dibandingkan tingkat risiko pengendalian moderat

Program Audit untuk Pengujian Pengendalian
Berisi daftar prosedur-prosedur yang digunakan dlm melaksanakan pengujian tentang asersi-asersi dan menyediakan kolom untuk menunjukkan:
a.      Referensi silang ke KK yg berisi dokumentasi hasil pengujian
b.      Personil yg bertanggung jawab melakukan pengujian
c.      Tanggal pengujian diselesaikan

Mengkoordinasi audit dengan auditor intern, dengan cara:
a.      Pertemuan rutin dengan auditor intern
b.      Mereview jadwal kegiatan aktivitas auditor intern
c.      Dapat akses ke KK yang dibuat auditor intern
d.      Review laporan auditor intern

Diperbantukan langsung (PSA No. 33, Pertimbangan Auditor atas Fungsi Audit intern dlm Suatu Audit atas LK-SA 322.27)

Pengujian Bertujuan Ganda
a.     Pengujian pengendalian tambahan dalam periode interim
b.     Pengujian substantive terhadap pekerjaan akhir tahun
c.      Jika pengujian substantif dilakukan selama periode interm, maka pengujian ini dilakukan bersamaan dengan pengujian pengendalian dan pengujian bertujuan ganda

Pertimbangan-pertimbangan Laindalam Penetapan Risiko Pengendalian
a.      Penetapan risiko pengendalian untuk asersi-aseri saldo rekening yang hanya dipengaruhi oleh satu kelompok transaksi
Ditentukan langsung oleh tingkat risiko asersi yang sama dari kelompok transaksi yang mempengaruhinya.
b.      Penetapan risiko pengendalian untuk asersi-asersi saldo rekening yang dipengaruhi oleh berbagai kelompok transaksi
Penetapan risiko pengendalian untuk asersi-asersi saldo rekening tersebut harus mempertimbangkan risiko pengendalian yang relevan dari setiap kelompok transaksi yg secara signifikan mempengaruhi saldo.
c.      Untuk suatu rekening yang saldonya dipengaruhi oleh lebih dari 1 kelompok transaksi, penetapan risiko pengendalian untuk suatu asersi saldo rekening tsb didasarkan pada:
Penetapan risiko pengendalian untuk asersi yang sama yang berkaitan dengan masing-masing kelompok transaksi yang mempengaruhi saldo rekening dengan satu perkecualian. Perkecualian tersebut adalah penetapan risiko pengendalian utk asersi-asersi keberadaan keterjadian dan kelengkapan untuk suatu kelompok transaksi yg menyebabkan berkurangnya suatu saldo rekening berhubungan dengan asersi sebaliknya untuk saldo rekening yang terpengaruh.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Visi dan Misi Perusahaan Besar di Indonesia

Balanced Scorecard: SISTEM MANAJEMEN KINERJA

Audit Siklus Pendapatan